Selasa, 29 Juni 2010

Jambore Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia tidak Kalah dengan Jambore Dunia di Inggris


Jambore Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia yang digelar di Bumi Perkemahan Pramuka Pagaruyung tidak kalah dengan kegiatan dunia yang digelar di Inggris tahun 2007 lalu. Bahkan Jambore Budaya yang satu-satunya di dunia ada di Tanah Datar pelaksanaanya benar-benar luar biasa.

Demikian sambutan Kwarnas diwakili Joko Mursito yang membidangi Kepala Lembaga Nasional dalam acara malam ramah tamah Bupati tanah Datar dengan Pesuruh Pengagakap, Pandu Putri Malaysia, 76 orang KMKM, serta Kwarnas Pusat Kamis (10/6/2010).

Lebih lanjut Joko mengatakan, fasilitas yang ada dalam JBSIM tidak kurang dengan Jambore Dunia yang dilaksanakan di Inggris. Baik ditinjau dari sarana dan prasarana maupun sarana pendukung lainnnya. Salah satunya tentang kecukupan air bersih. Peserta JBSIM dapat melaksanakan aktivitas mandi, cuci dan kakus dengan lancar.

Sementara pelaksanaan JBSIM yang sangat luar biasa, masalahnya dapat menyatukan dua bangsa serumpun dalam satu kegiatan, setiap peserta terlihat sangat ceria. Diharapkannya kegiatan ini benar-benar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari khususnya bagi semua peserta.

Ketua Pesuruh Pengakap Negara Malaysia Dato Kharudin Bin Mo�min mengatakan, warga Malaysia yang datang ke Tanah Datar benar-benar seperti datang ke ke negeri sendiri. Hal itu terlihat mulai dari saat kedatangan yang tidak mau di sambut, dilayani, bahkan kemana-mana pergi sendiri, naik ojek sendiri. Hal itu menandakan kalau Indonesia-Malaysia serumpun dan tidak dapat dipisahkan.

Menurutnya, bila orang Sumatra Barat yang datang ke Malaysia bukanlah dianggap sebagai tamu ataupun musafir, tetapi saudara atau dunsanak yang datang dari kampung. Untuk itu warga Malaysia berkewajiban melayani dunsanak yang datang dengan sebaik-baiknya. Baik dari segi tempat tinggal maupun makanan.

"Terutama bila ada dusanak kita dari Sumbar yang kehabisan ongkos harus dikasih ongkos untuk pulang," ujarnya.

Berbicara mengenai pelaksanaan JBSIM, Negara Malaysia sangat menyambut baik, terbukti hampir semua Negeri di Malaysia mengirim pengakapnya ke Tanah Datar. "Kalau salero jan ditanyo," ucapnya sambil bercanda. Menurut Kharudin, Pengakap di Malaysia benar-benar wadah untuk berlajar asas-asas kehidupan sehari-hari, terutama belajar budi pekerti. Menurutnya budi adalah senjata,kalau budi rusak, maka alamat bangsa akan hancur.

Masih menurut Khairudin, pengakap di Malaysia banyak sekali yang berminat, pengakap mulai dari umur 15-40 tahun, tetapi ternyata orang-orang tua yang sudah uzur juga tertarik masuk ke pengakap. "Kita tetap sediakan wadah untuk mereka, meski sudah tidak dapat bekerja keras lagi, maka tidak heran bila di Malaysia ada pengakap yang sudah berumur lebih dari 95 tahun," ujarnya yang saat bersamaan salah satu pengakap berumur 95 tahun diminta berdiri.

Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe selaku tuan rumah JBSIM mengucapkan terim akasih kepada pengakap yang sudah datang, dalam hal ini dengan segala keterbatasan, Pemkab berusaha memberikan yang terbaik pada semua peserta, semoga sarana dan prasana yang ada tidak membuat peserta kecewa.

Disamping itu bupati mengharapkan rangkaian kegiatan yang ada dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sementara untuk kegiatan seminar budaya yang sudah berlangsung sejak kemaren benar-benar dapat merumuskan poin-poin yang sangat bermanfaat bagi kedua negeri serumpun.

Ketua Pelaksana JBSIM Aulizul Syuib mengatakan Sabtu (12/6/2010) merupakan puncak acara dua bangsa serumpun. Di samping dilaksanakan kegiatan penutupan oleh Jero Wacik, juga akan diadakan karnaval. Dalam karnaval ditampilkan seluruh pakaian adat dari masing-masing daerah yang ikut dalam pelaksanaan JBSIM. (sumbe www.pramuka.or.id/berita.php?mod=beritaSelengkapnya&kd_berita=426&flag=berita

Comments :

0 komentar to “Jambore Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia tidak Kalah dengan Jambore Dunia di Inggris”


Posting Komentar

Pengurus DKC Tanah Datar Masa Ke masa

Album Kenangan Kwarcab Tanah Datar