PERSEPSI ini adalah pemikiran dan pandangan yang salah dari masyarakat yang mengatakan pramuka adalah suatu kegiatan perkemahan semata. Mungkin ketika dikatakan, "kita akan melakukan kegiatan pramuka…!" orang awam akan berpikiran dengan pendeknya, pramuka hanyalah kegiatan bikin kemah, tidur di tenda, masak, makan serta sedikit canda tawa.
Padahal jauh dibalik itu, pramuka memiliki arti yang sangat penting dalam kemajuan kreatifitas pemuda. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA), bapak Drs.H Burhasman Bur,MM , yang sekaligus menjabat sebagai ketua harian Kwartil Daerah Sumbar.
"Pramuka adalah Gerakan pendidikan, yaitu pendidikan non formal, dimana gerakan ini lebih berfungsi sebagai penambah, pelanjut, sekaligus media aplikasi dari pendidikan formal."
Hal ini disampaikan beliau pada upacara pembukaan pelatihan Jurnalistik Kwarda 03 Sumbar, di Padang Besi, Padang. Mulai dari tanggal 18-20 desember 2009.Yang diikuti oleh utusan kwarcab se Sumatera Barat. Diantaranya adalah Danang Seto dari kwarcab Agam,Dieva dari Padang Panjang, Sonfia Putra dari Pariaman, M.Iskandar dari kwarcab 50 kota dan utusan dari Universitas Andalas. Peserta pelatihan Jurnalistik direncanakan berjumlah 45 orang, namun dalam kenyataannya yang hadir hanya 18 orang terdiri dari laki-laki dan wanita dari 8 kwarcab yang hadir.
Selain itu, Kak Bur juga menuturkan,bahwa kegiatan Pelatihan Jurnalistik ini berfungsi untuk proses Revitalisasi, yaitu proses pengembalian pramuka di tengah-tengah masyarakat, hal ini agar hilangnya persepsi buruk masyarakat pada pramuka, yang mengenal pramuka hanyalah kegiatan kemah belaka.
Upacara pembukaan berlangsung dengan hikmatnya, walau hujan merundung Padang Besi dengan sangat derasnya pada jum'at malam itu, sekitar pukul 08.20 WIB. Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan nyanyi Hymne Pramuka. Selain diikuti oleh para peserta, pembukaan itu juga dihadiri oleh Kak John Rahmad yang merupakan ketua bidang Humas Kwartil Daerah, kakak-kakak pengurus DKD dan DKC, serta pengurus Kwartil Daerah lainnya ikut hadir pada upacara pembukaan itu.
Suasana semakin haru ketika dibacakannya Sandi Ambalan Tuah Sakato oleh kakak pelaksana, sedikit kutipannya,
".....Apa yang kita rasakan, kita alami
Dan yang akan kita hadapi Adalah
Sesuatu yang penuh dengan perjuangan.
Tapi ingat sebesar-sebesar kebahagian,
Adalah kebahagiaan setelah melakukan kerja yang penuh dengan perjuangan".
Begitu hanyut para peserta ketika mendengarkannya.
Sebelum ketua harian mengakhiri sambutannya, beliau menitipkan pesan.
Dengan diadakan pelatihan ini, beliau berharap pramuka akan lebih maju, dengan adanya para jurnalistik pramuka yang handal, karena kurangnya publikasi kepada masyarakat baik melalui media massa, maupun media elektronik, membuat masyarakat tidak tahu dan tidak mengerti tentang pentingnya jiwa pramuka dalam peningkatan kreatifitas, khususnya para generasi muda. Sehingga terbentuknya,
"Remaja Yang Waras, ditengah Zaman Yang Edan" tambah ketua harian Kwarda
Sumbar, Drs.H.Burhasman Bur,MM.
Sungguh menarik kata dari pak ketua harian ini.Semangat dari kakak pembina dan kakak narasumber sangat mendukung pelaksanaan pelatihan ini.Walau penuh dengan kesederhanaan baik di segi fasilitas dan media penyampaian pemateri.
"Tidak Ada Peran Kecil Selama dilakukan dengan Penuh Keikhlasan", tutur seorang kakak pembina, ketika penulis berdialog dengannya.
PERCEPTION This was the thinking and views of one of the people who said the scout camp is an activity only. Maybe when they said, "we will do scout activities ...!" ordinary people would think with his short, make the scout camp is activity, sleep in tents, cooking, eating and a little laughter.
Though far behind it, the scout has a very important meaning in the progress of the youth's creativity. Expressed as head of the Office of Youth and Sports (DISPORA), father Drs.H Burhasman Bur, MM, who once served as chairman of West Sumatra Regional quartile daily.
"Scouting is a movement education, which is non-formal education, which is more functional movement as an enhancer, pelanjut, media and application of formal education."
This he delivered at the opening ceremony of Journalism training Kwarda 03 West Sumatra, Padang Iron, Padang. Starting from the date of December 18-20 followed by a messenger 2009.Yang Kwarcab a West Sumatra. Among them is the Danang Seto of Kwarcab Agam, Padang Panjang Dieva, Sonfia Son of Pariaman Kwarcab M. Iskandar from 50 cities and envoys from the University of Newcastle. Journalism trainees numbered 45 people was planned, but in fact present only 18 people consisting of men and women from the present Kwarcab 8.
In addition, Sister Burton also said that these Journalism training activities for the Revitalization of functions, namely the process of scouts in the middle of society, it is so bad a loss of public perception on the scout, who knew the boy scout camp activities is sheer.
The opening ceremony took place with the wisdom, though rain Padang Besi infest very swift on Friday night, at around 08.20 pm. The opening song begins with the Indonesia Raya, and continued with singing Hymn Scout. In addition followed by the participants, the opening was also attended by the brother of John Rahmad who was the head of Public Relations regional quartile, brothers and DKC DKD administrators, as well as other regional quartile manager was present at the opening ceremony.
The atmosphere of the tears as he read shelves Password Tuah Sakato by implementing brother, little tagline,
"..... What we feel, we experience
And what will we face is
Something that is full of struggle.
But remember registration-for happiness,
Is happiness after a full work with the struggle ".
Once washed the participants when listening.
Before ending his speech the head daily, he left a message.
With this training is held, he hoped to scout ahead, with the Boy Scouts of reliable journalism, for lack of good publicity to the public through the mass media, as well as electronic media, making people do not know and do not understand about the importance of the scout spirit in increased creativity, especially the younger generation. Thus the formation,
"Teens Who Sane, amid Age The Madness" added chairman Kwarda Daily
West Sumatera, Drs.H.Burhasman Bur, MM.
It is interesting words from Mr. Daily ini.Semangat chairman of the builder and his older brother interviewees strongly supports full implementation of the ini.Walau training both in terms of simplicity and facility medium of the speaker.
"No Small Role for Full Keikhlasan done", said one builder's brother, when the writer in dialogue with
(Wildan Rasyid)
Comments :
0 komentar to “"Hilangkan Persepsi, Pramuka Hanya Kemah Semata!!!"(Eliminate Perception, Boy Scout Camp Only Simply!)”
Posting Komentar