Selasa, 18 Mei 2010

JAMBORE BUDAYA SERUMPUN INDONESIA MALAYSIA 8 – 12 JUNI 2010 “Mengenal Pagaruyung Negeri Ibuku”


Pagaruyung, sebuah negeri di Ranah Minangkabau yang dikenal sebagai pusat adat dan budaya Minangkabau. Di sini terdapat banyak situs budaya dan peninggalan sejarah Minangkabau, seperti Istano Basa Pagaruyung, Istano Si Linduang Bulan, Ustano Rajo (makam raja-raja), Prasasti Adityawarman, Rumah Gadang Bundo Kanduang, Bukik Batu Patah dan lain sebagainya. Kita juga mengenalnya sebagai pusat budaya Melayu atau “the heart of Malay world” .

Pagaruyung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat selama ini telah bertali darah dengan Malaysia karena pada abad ke-18 pernah dilakukan pengiriman raja sebanyak tiga kali ke Negeri Sembilan Malaysia, yaitu Raja Malewar, Raja Hitam dan Raja Lenggang. Nama Pagaruyung tidak asing lagi di negara dua serumpun nan bersaudara ini. Pada masa lalu hubungan bathin itu sangat dekat sekali sehingga antara Indonesia dan Malaysia bagaikan dua saudara. Memang pada dasarnya keduanya tidak terpisah, akan tetapi dihubungkan oleh Selat Malaka. Bahkan ke depan keduanya akan senantiasa menyatu dalam hubungan baik yang penuh keakraban. Semoga akan terwujud “dekat di mata dan dekat di hati” .

Untuk meningkatkan hubungan silaturrahmi antara dua saudara ini, maka diraciklah sebuah pertemuan akbar yang disebut dengan Jambore Budaya Serumpun Indonesia – Malaysia yang akan digelar pada tanggal 8 sampai dengan 12 Juni 2010 di bumi perkemahan Istano Basa Pagaruyung. Nanti akan berkumpul 2500 orang Pramuka, Pengakap dan Pandu Putri di bumi Pagaruyung nan permai dan penuh nuansa sejarah itu. Mereka terdiri atas 1100 orang Pramuka Indonesia, 1000 orang Pengakap Malaysia dan 400 orang Pandu Putri Malaysia. Di samping itu juga akan datang berkunjung sekitar 500 orang dewasa non pramuka yang akan hidup bersama masyarakat Pagaruyung untuk mengenal adat budaya tradisional yang masih dilakukan di Pagaruyung. Mereka yang tergabung dalam Kunjungan Muhibah Keluarga Malaysia (KMKM) ini akan “pulang kampung ke negeri asal” untuk mengenal kembali sejarah dan budaya nenek moyangnya. Mungkin ada yang ingin merasakan pengalaman di bumi Minangkabau, memasak makanan tradisional Minangkabau, menyaksikan seni budaya anak nagari dan mengunjungi berbagai objek wisata.

Jambore Budaya Serumpun Indonesia – Malaysia adalah pertemuan generasi muda dua bangsa serumpun untuk saling menjalin keakraban dan persaudaraan. Selain melakukan kegiatan kepramukaan, maka cukup banyak juga dilaksanakan acara-acara yang bernuansa budaya, baik dari Indonesia sendiri maupun dari negeri seberang Malaysia. Pada waktu itu akan diselenggarakan penampilan seni tradisional Minangkabau, seperti Tari Piring di Atas Kaca, Tari Piring di Atas Telur, Tari Pasambahan, Lukah Gilo, Dabuih, Randai, Saluang Dendang, nyanyi Minangkabau dan Pacu Jawi. Semua dikemas dengan sangat menarik sehingga seluruh peserta jambore akan mengenal dan merasakan lansung seni budaya tradisional Minangkabau itu. Bahkan juga akan disuguhkan demonstrasi alat musik tradisional serta seni bela diri pencak silat beserta filosofinya.

Untuk melengkapi jambore budaya ini juga akan ditampilkan acara temu tokoh adat dan budaya Minangkabau sehingga seluruh peserta jambore dari dua negara dapat bertanya jawab tentang sistim Matrilineal (garis keturunan menurut garis ibu) dan filosofi-filosofi Minangkabau “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang sudah terkenal itu. Kemudian juga akan digelar Seminar Internasional Dua Negara Serumpun yang akan menampilkan nara sumber dari tokoh-tokoh Nasional Indonesia dan Malaysia. Dari seminar tersebut diharapkan akan lahir pointer-pointer tentang hubungan baik kedua negara di masa datang, tidak ada lagi saling mencurigai, tidak ada lagi kesalahpahaman dan semua “berdiri sama tinggi duduk sama rendah” dalam pergaulan sehari-hari. Indonesia dan Malaysia adalah satu rumpun Melayu dan bersaudara.

Pagaruyung terletak di Kabupaten Tanah Datar dan tepat di tengah-tengah Propinsi Sumatera Barat. Negeri nan elok dan indah ini tidak jauh dari kota-kota lainnya, seperti dari Bukittinggi 40 Km (satu jam perjalanan), Padang Panjang 33 Km (45 menit perjalanan), Sawahlunto 40 Km (satu jam perjalanan), Payakumbuh dan Lima Puluh Kota 35 Km (45 menit perjalanan), Solok 50 Km (75 menit perjalanan) dan Muaro Sijunjung 50 Km (75 menit perjalanan) serta Padang 100 Km (dua jam perjalanan). Semua serba dekat dan akses jalan raya juga sangat baik dan lancar. Oleh sebab itu seluruh peserta jambore dan KMKM akan dibawa tour wisata ke berbagai objek wisata dan pusat-pusat kerajinan rakyat di Sumatera Barat, seperti ke Danau Singkarak, Danau Maninjau, Museum Sawahlunto, Pandai Sikek dan lain sebagainya.

Jambore Budaya Serumpun adalah nukilan sejarah dua bangsa bersaudara, Indonesia dan Malaysia. Untuk mendukung acara ini maka juga ikut serta utusan pramuka dari seluruh propinsi yang ada di Pulau Sumatera, utusan pramuka dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat. Kegiatan ini didukung penuh oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Kementrian Pemuda dan Olah Raga Indonesia, Pemerintah Propinsi Sumatera Barat, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Barat, seluruh unsur pemerintah dan masyarakat di Tanah Datar dan unsur swasta lainnya (Alfian Jamrah/yusrizal).

Marilah Kita Sukseskan

Jambore Budaya Serumpun Indonesia – Malaysia

8 – 12 Juni 2010

Marilah Kita Mengenal Pagaruyung Negeri Ibuku

Comments :

0 komentar to “JAMBORE BUDAYA SERUMPUN INDONESIA MALAYSIA 8 – 12 JUNI 2010 “Mengenal Pagaruyung Negeri Ibuku””


Posting Komentar

Pengurus DKC Tanah Datar Masa Ke masa

Album Kenangan Kwarcab Tanah Datar