Selasa, 27 Oktober 2009

Pemuda dan Pahlawan ( Youth and Heroes )



Semoga belum terlambat demi mengisi peringatan Hari Sumpah Pemuda yang juga sedang diperingati sekarang ini.

Pemuda dan Pahlawan, dua sosok kuat penggerak nasionalisme. Jika Sumpah Pemuda dicetuskan 81 tahun yang lalu untuk mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa pada masa itu, maka Sumpah Pemuda Kedua mestinya mendesak untuk segera diproklamirkan, kecuali sisa-sisa semangat di tahun 1928 tersebut masih cukup membara untuk membakar jiwa-jiwa muda Indonesia yang kaya potensi. Iya, pemuda adalah motor kehidupan berbangsa, dimana sumbu regenerasi mulai disulut.

Pemuda, dengan pemikirannya yang kritis dan inovatif adalah aset penggerak dinamisme kebangsaan ke arah yang lebih baik, tanpa meninggalkan pemikiran bijak ex-pemuda (baca : tetua) yang kaya pengalaman. Tapi sayang, tidak semua Pemuda Indonesia seperti yang diharapkan. Indonesia tidak lagi membutuhkan Pemuda yang pesimis, pemuda penuntut tanpa solusi, pemuda dengan intrik kekerasan yang tidak konstruktif, pemuda yang menganggap kebiasaan buruk adalah hal biasa, bahkan ironisnya semakin mempertahankan budaya menghabiskan uang negara tanpa imbangan hasil kerja dan/atau pemikiran pembangunan.

Pemuda, bukan hanya saya dan anda, tetapi sekitar 86.017.500 penduduk Indonesia adalah Pemuda. Bayangkan jika 80% dari 86 juta jiwa tersebut memberdayakan sebagian kemampuannya untuk memikirkan nasib bangsa, dengan landasan semangat persatuan, maka kita semua akan menjadi Pahlawan Masa Kini. Kita tidak lagi memerlukan bambu runcing, tetapi cukup dengan otak runcing. Kita juga tidak lagi perlu berlari menerjang musuh di medan perang, tetapi cukup menerjang kemiskinan yang melanda 17,75% masyarakat Indonesia.

Anda semua adalah pahlawan, kita semua adalah pahlawan, seberapapun sumbangan yang direlakan demi Indonesia yang lebih baik. Terdengar berlebihan kah? paling tidak sila ketiga dari Pancasila sudah dan sedang kita rintis, dengan langkah yang cukup mudah, sekedar berkunjung ke situs saudara-saudara dari Sabang sampai Merauke, sama saja artinya dengan menjalin kembali Persatuan, meskipun dari dunia maya toh kita tetap saja satu Indonesia, ya kan? Merdeka!!



Hopefully not too late for the sake of filling the Youth Oath Day commemoration is also being commemorated today.

Youth and Heroes, two powerful figures nationalism drive. Youth Pledge triggered if 81 years ago to rekindle the spirit of unity and cohesion of the nation at that time, the Second Youth Oath should proclaimed urgent, but the spirit remains in the year 1928 is still pretty hot to burn the souls of the rich young Indonesian potential. Yes, youth is the motor life of the nation, where the axis of regeneration began lit.

Youth, with the critical thinking and innovative is the dynamism of national assets to drive better direction, without leaving the thought wise ex-boy (read: elders) that rich experience. But unfortunately, not all Indonesian Youth as expected. Indonesia no longer needs a pessimistic young man, young attorney with no solution, with intrigue youth violence is not constructive, the guy who thinks bad habits are common, ironically even more to maintain the culture of spending money without the balance of work and / or development of thought.

Youth, not just me and you, but around the Indonesian population is 86,017,500 Youth. Imagine if 80% of those 86 million people empower some ability to think about the fate of the nation, with the foundation spirit of unity, then we will all be heroes Present. We no longer need a bamboo spears, but enough with the brain sharp. We also no longer need to run hit enemy on the battlefield, but enough to hit the poverty that struck Indonesia 17.75% of the public.

You all are heroes, we are all heroes, no matter how direlakan donations for a better Indonesia. There was excessive kah? at least the third principle of Pancasila was and is our path, with a fairly easy step, just visit the site brethren from Sabang to Merauke, the same means to reestablish the Union, despite the virtual world we're still one of Indonesia, yes right? Merdeka!

Comments :

0 komentar to “Pemuda dan Pahlawan ( Youth and Heroes )”


Posting Komentar

Pengurus DKC Tanah Datar Masa Ke masa

Album Kenangan Kwarcab Tanah Datar